Senin, 08 Juli 2013

MASIH BISAKAH AKU MENCINTAIMU?



“Cinta…? Inikah yang namanya cinta? Jantung berdebar tidak karuan, pipi memerah saat melihatnya, seluruh badan mendadak kaku, semilir angin tiba-tiba datang dengan perlahan dan tanpa disuruh terjadi senyum dadakan. Inikah yang namanya cinta? Sungguh tidak bisa dibuktikan dengan kata-kata… Ah Indah sekali” Begitulah kata Affan dalam hati ketika bertemu dengan Marwah…
Lantunan ayat yang dikeluarkan semakin membuat Affan tertegun melihat Marwah, semua orang disitu diam terkesima mendengar lantunan yang dibawa oleh Marwah. Ya… wanita yang berkerudung dengan muka yang sangat cantik itu, siapa pun orang yang melihatnya pasti langsung suka padanya, selain dia cantik dia juga pintar membaca al-qur’an. Tidak salah kalau Affan sangat mengaguminya,
Selesai acara seminar itu, Affan langsung menemui Marwah
“hhaa..ii” katanya agak gugup
“Hai Mas Affan? Ada apa?”
“Selamat ya seminarnya berjalan sukses, tadi lantunan ayatnya indah sekali”
“Terimakasih mas, saya balik dulu ada acara lain”
“Iya hati-haatiii…”
“Assalamu’alaikum”
“Wa’alaikum Salam”
Affan tersenyum girang, tidak peduli banyak orang yang melihatnya, Affan sudah berjanji akan menyunting gadis cantik nan pintar itu. seminggu lagi iya akan menemui salah satu dosen nya yang dikenal dekat dengan Marwah, dia akan meminta bantuannya untuk menyampaikan kalau dia ingin menyunting marwah sebelum terlambat.
saat itu affan langsung bertemu ibu salamah, salah satu dosen yang bisa dibilang dekat dengan Marwah
“Assalamu’alaikum”
“Wa’alaikum Salam, silahkan masuk nak Affan”
“Terimakasih bu..”
“Ada apa ya nak Affan mau bertemu dengan saya?”
“Sebelumnya terimakasih ibu sudah mau meluangkan waktunya untuk saya, jadi langsung ke intinya saja bu, sudah lama saya menyukai mahasiswi nya ibu yang bernama Marwah itu. saya ingin melamarnya. Disini saya ingin minta bantuan ibu, untuk menyampaikan hal ini pada Marwah. Karna saya lihat ibu adalah dosen yang dekat dengan Marwah”
“Nak Affan yakin akan melamar Marwah?”
“Sangat yakin bu, saya harap ibu bisa membantu saya”
“Insyaalah saya akan menyampaikan dengan secepatnya”
“Terimakasih bu”
Affan keluar kantor ibu salamah dengan hati berbunga-bunga, Affan langsung menuju kafe favoritnya itu, dia langsung mengerjakan tugas kuliahnya, dia lagi melakukan penenitian buat Karya ilmiahnya tentang seorang pelacur, Dan dia minta temannya untuk mengirim salah satu foto dan identitas seorang pelacur yang sangat terkenal. Affan  mengecek emailnya foto dan identitas terkirim ke emailnya, seorang tersebut bernama Revalina Dyra Sulisya, dia sudah 3 tahun menyandang status itu. dan dia seorang pelacur yang sangat di incar oleh semua pria hidung belang. Disitu juga sudah tertera telefon dan alamatnya. Affan langsung mengirim pesan,
“Assalamu’alaikum… Bisa bertemu untuk wawancara? Saya butuh bantuan anda, terimakasih”
Kringg Sms dibalas
“Wa’alaikum salam, bs, dmn n kpn?”
“Dikafe Bintang besok siank jam 2”
“Oke”
***
Jam 2 siang Affan sudah ada dikafe favoritnya itu, dia membuka laptopnya dan browsing tentang tugasnya. Tiba-tiba ada sms, affan lansung mebukanya,
“Km dmn? Pke bju apa?”
“aku duduk paling pojok dengan laptop. Pakai baju berwarna coklat”
 Affan kembali serius pada laptopnya, dan beberapa menit seseorang sudah didepannya. Affan masih menuduk dan tidak melihat wajah perempuan itu.
“permisi? Saya revalina, bapak yang kemarin malam sms saya?”
Affan menoleh kearah perempuan itu, perempuan itu kaget bukan main, yang ditemuinya ternyata Affan, seorang yang telah melamarnya. Perempuan itu mencoba tidak salah tingkah. Tapi ternyata Affan lebih kaget bukan main
“Anda? Revalina?”
“iya”
“Anda mirip dengan teman saya, saya pikir anda teman saya tadi, tapi rasanya tidak mungkin. Teman saya itu menggunakan pakaian terbuka seperti ini, dia menggunakan kerudung, Beda sekali dengan anda. Maafkan saya”
“Oh tidak apa-apa pak” jawab revalina santai
“Silahkan diminum dulu, maaf ya merepotkan. Saya butuh bantuan anda untuk tugas saya”
“Selagi itu membuat orang lain senang, insyaallah saya bisa membatu pak”
“Wah, tutur bahasa anda ternyata lebih halus dari yang saya bayangkan”
Tiba-tiba dari arah yang berebeda, seorang memanggilnya dengan sebutan marwah, Affan kaget bukan main, dan Revalina juga tambah kaget, dia panic, pucat dan tidak bisa berbuat apa-apa, semua kejadian ini jauh dari dugaannya,
“Ibu Salamah?” ucap Affan lirih “Marwah? Siapa yang dimaksud Marwah disini?”
“Affan? Kamu disini?”
“Sebenarnya ada apa ini?”
Revalina diam, kenapa ibu memanggil revalina dengan sebutan Marwah? Affan mulai menebak-nebak
“Oh.. Tidak, Marwah teman saya maksudnya nak Affan, bukan Marwah gadis yang nak Affan sunting itu” muka ibu salamah pucat dan gugup
Suasana sunyi.. Revalina diam seribu bahasa dan ibu salamah masih pucat dan tidak berani menatap Affan
“Aku Marwah Mas” katanya pelan
“Marwah, Gadis yang mau aku lamar?”
“Iya mas” jawab Revalina sambil berkaca-kaca
Affan tambah bingung dengan kejadian ini, tidak mungkin orang yang cintai adalah seoarang pelacur, Bagaimana mungkin Marwah yang pintar mengaji memakai kerudung dan cantik itu bisa berubah menjadi Revalina seorang pelacur yang sudah sangat terkenal itu. Affan menangis dan tidak tau harus berbuat apa lagi. Tapi bagaimana pun Affan sudah sangat mencintai Marwah karna yang Affan tau dia taat dalam ibadah, dan sekarang dia harus menemui Marwah berubah menjadi sesosok Revalina? Apakah aku masih bisa mencintai marwah dengan keadaan seperti ini?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar